Membangun Warnet Linux (1)
Tinjauan dari sisi bisnis
Kekhawatiran para investor warnet akan tidak lakunya warnet mereka memang harus
menjadi perhatian khusus, dikarenakan memang investasi yang diperlukan dalam
membangun warnet tidaklah kecil. Tulisan ini mencoba memberikan gambaran tentang apa
saja yang perlu diperhatikan dalam membangun sebuat Warung Internet baik secara umum,
maupun secara khusus Warung Internet Linux.
Membangun bisnis warnet bagi sebagian orang terlihat menggiurkan akan tetapi terlihat
mahal dalam investasinya, apalagi dengan adanya aturan HAKI yang mewajibkan setiap
software yang ada pada perangkat komputer Legal / Asli., sehingga sejak investasi awal
sudah terbeban biaya pembelian software original yang hampir sama dengan harga hadware
baru, tergantung software apa saja yang akan kita install pada PC. Namun jika sedikit
kreatif bisa menghemat dalam pengeluaran untuk masalah software ini.
Pilihan hemat tersebut adalah menggunakan software dan OS OpenSource (System Operasi
terbuka) seperti Linux pada warnet. Namun pilihan kepada Linux ini juga tidak mudah,
karena memang membutuhkan kemampuan dan kemauan serta kesabaran dalam
mengimplementasikannya, karena masyarakat kita yang selama ini sudah sangat
bergantung dengan satu system operasi yaitu ms windows. Namun Distro (Paket Distribusi)
Linux sekarang ini sudah sangat familiar dalam pengoperasionalannya, sehingga cuman
dibutuhkan sedikit penyesuaian dan pembiasaan dalam menggunakannya.
Disamping itu penggunaan OS Linux pada Warung Internet juga merupakan upaya dalam
memasyarakatkan Linux, sehingga dengan terbiasanya masyarakat menggunakan Linux
maka ketergantungan akan satu System Operasi dapat dihilangkan. Dengan demikian
keharusan membeli Software Komersial khususnya pada Kantorkantor
pemerintahan,
sekolah dan perusahaan swasta dapat dikurangi sehingga ini merupakan penghematan yang
luar biasa.
Membangun Warung Internet
Dalam membangun Warung Internet atau biasa disingkat dengan warnet haruslah
memperhatikan faktor bisnis, management operasional dan teknis. Tiga faktor tersebut
sangatlah mempengaruhi proses awal dan ketika berjalannya sebuah warnet, dikarenakan
warnet adalah bisnis jasa, sehingga tinjauan dan inovasi bisnis sangat berperan dalam
menyusun strategi pemasaran sehingga operasional warnet dan managementnya bisa
mengambil langkah langkah startegis untuk menjalankan warnet. Dalam menjalankan
warnet ini peran penting Team Teknis sangatlah dibutuhkan, sehingga tiga faktor diatas
menjadi kebutuhan pokok yang harus diperhatikan dalam mendirikan sebuah warnet.
Tinjauan Bisnis dapat meliputi segmentasi pasar, lokasi dan investasi sehingga dapat
diperoleh prediksi kelayakan bisnis untuk memutuskan lokasi mana yang akan didirikan
warnet, dilokasi tersebut bagaimana regulasinya (karena seringkali regulasi suatu daerah
berbeda dengan daerah yang lainnya) bagaimana pasar di lokasi tersebut, ramai, sepi, full
internet atau gamers. Sehingga bisa diputuskan hardware komputer apa yang efektif dan
efisien sesuai dengan pasar yang akan dibidik.
Jika yang ingin kita bangun adalah Warung Internet murni tanpa games, maka salah satu
penghematan yang bisa dilakukan adalah dengan memilih Sistem Operasi (OS) Linux,
sehingga kita sedikitnya bisa melakukan penghematan hampir 1 juta rupiah setiap PCnya.
Kenapa Linux ? kan ada OS lain yang lebih mudah dan sudah familiar ? Pertanyaan ini
memang kadang masih sering muncul terutama pada masyarakat awam yang belum
tersentuh sosialisasi HAKI sehingga masih menganggap software bajakan sebagai hal yang
biasa dan dibolehkan, dengan memberikan justifikasi beberapa contoh warnet – warnet,
instansi pemerintah dan swasta yang masih menggunakan software bajakan. Memang
pilihan tetap ditangan masing masing dengan segala resikonya, pengen nyaman dan legal
atau illegal dengan selalu was was dibayangi isyu sweeping.
Faktor Penimbang memilih Linux
Memilih Linux sebagai sistem operasi dibanding menggunakan sistem operasi yang
berbayar semacam Microsoft Windows memang membutuhkan kajian yang cukup
mendalam, ada keuntungan dan kerugian dalam sebuah pilihan, dan itu pasti ! Diantara
Faktor – faktor penimbang itu adalah :
1.Biaya Investasi yang relatif minim dibanding OS berbayar
2.Adanya kemampuan dan kemauan SDM.
3.Hasil pengkajian bahwa Linux Desktop sebenarnya mudah.
4.Adanya penyesuaian bentuk tampilan dan isi dari OS Linux yang dipilih agar mudah
digunakan oleh pelanggan yang sudah terbiasa dengan OS Windows.
5.Kebutuhan software pendukung yang sudah ada di System Operasi Linux dan semuanya
OpenSource.
6.Dukungan driver hardware yang sudah lengkap pada System Operasi Linux.
7.Optimisme bahwa kemudahan penggunaan System Operasi adalah karena faktor
kebiasaan.
8.Meningkatkan pelayanan bagi pelanggan.
9.Melakukan Training penggunaan Linux sebagai System Operasi di warnet.
1. Biaya investasi yang relatif murah dibanding OS berbayar
Pemakaian OpenSource Software memang tidak membutuhkan biaya, sehingga tidak ada
investasi untuk pengadaan / pembelian software, baik itu untuk Operating System, maupun
aplikasi pendukungnya.
2. Adanya kemampuan dan kemauan seluruh SDM.
Memilih Linux sebagai OS di warnet tidak cukup hanya didukung dengan kemampuan dari
team teknis saja, melainkan kemauan yang kuat dari personal SDM warnet sampai para
pemiliknya dalam inovasi pemakaian OpenSource ini, sehingga 2 kekuatan tersebut bisa
tersinergis dengan baik.
Persiapan team Teknis dalam meramu Linux Desktop, Pelayanan Customer Service yang
ramah dan siap melakukan edukasi, Strategi pemasaran dan sosialisasi dari kebijakan
Managerial merupakan rumus yang wajib dipunyai oleh warnet Linux.
3. Linux Desktop sebenarnya mudah
Perkembangan Linux sebagai OS OpenSource dari hari ke hari semakin baik, sehingga
sekarang ini sebenarnya Linux Desktop sudah sangat mudah dan nyaman digunakan,
bahkan dari segi tampilanpun bisa dibilang lebih bagus dari OS pendahulunya.
4. Adanya penyesuaian bentuk tampilan dan isi dari OS Linux agar mudah digunakan
oleh pelanggan yang sudah terbiasa menggunakan OS Windows.
Point ini menjadi sangat penting dalam proses awal adaptasi terhadap perubahan (bagi
pengguna secara umum) yang terjadi. Kebiasaan menggunakan OS Windows tentu harus
dijadikan pertimbangan penting. OS Linux yang hendak 'dijual' sedapat mungkin tidak jauh
berbeda dengan OS Windows, baik dari segi tampilannya maupun aplikasiaplikasi
alternatif yang digunakan ketika menggunakan OS Windows, sehingga pengguna tidak
merasa kehilangan fasilitas dan kenyamanan dalam menggunakan jasa warnet.
5. Kebutuhan software pendukung yang sudah ada di System Operasi Linux dan
semuanya OpenSource.
Sebagai penjual jasa, warnet harus menyediakan fasilitas yang dibutuhkan oleh pelanggan,
temasuk aplikasi aplikasi yang dibutuhkan dalam menggunakan layanan internet, dan Linux
telah mendukung kebutuhan itu semua, mulai dari browser, irc chat, voice chat, aplikasi
perkantoran seperti word, spreadsheet dll, Daftar aplikasi yang dibutuhkan ada pada subbab
pembahasan lainnya.
6. Dukungan driver hardware yang sudah lengkap pada System Operasi Linux.
Sama seperti halnya pemakaian software, dukungan hardware juga harus diperhatikan oleh
sebuah warnet, misalnya disk drive, usbport untuk flashdisk, bahkan sampai teknologi
hardware wifi, linux sudah mendukung itu semua!
7. Optimisme bahwa kemudahan penggunaan System Operasi adalah karena faktor
kebiasaan.
Optimisme sangat diperlukan dalam sebuah bisnis termasuk optimisme bahwa inovasi ini
akan berhasil. Perubahan sebuah kebiasaan tentulah membutuhkan waktu dan usaha yang
keras, sehingga sikap optimis wajib dipunyai oleh para pemilik warnet sebagai modal awal
dalam proses perubahan kebiasaan ini. Kita teringat pada era masih menggunakan DOS dan
WS (Word Star) sebagai aplikasi menulis, ketika Windows muncul tidak serta merta
pengguna WS mau beralih ke Windows dengan Ms Wordnya, butuh waktu dan usaha untuk
membiasakannya, dan ini juga harus diyakini bahwa linux juga akan menjadi kebiasaan jika
kita terus menerus mengenalkannya.
8. Meningkatkan pelayanan bagi pelanggan.
Tentu ini juga merupakan kunci sukses agar pelanggan warnet tetap memilih warnet kita
dengan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan seperti melakukan edukasi bagi yang
masih kesulitan.
9. Melakukan Training penggunaan Linux sebagai System Operasi di warnet.
Memberikan training training adalah salah satu bentuk sosialisasi dan bentuk pemberian
pelayanan bagi pelanggan warnet, sehingga pelanggan menjadi lebih terbiasa dan merasa
mudah dalam menggunakan OS Linux di warnet. Dan training ini bisa menjadi bisnis baru
bagi sebuah warnet.
Dari faktor penimbang diatas maka tidak ada keraguan lagi bagi pengusaha warnet untuk
menggunakan sistem operasi linux dan aplikasi opensource lainnya.
Investasi Warnet Linux
Dalam membangun Warung Internet dibutuhkan persiapan dalam investasi diantaranya
1 Memilih Distro Linux
Distro Linux memang banyak pilihan, namun secara umum yang sering digunakan di
warnet adalah distro distro besar seperti Mandrake, Fedora, Knoppix, Vector Linux dan
Ubuntu/Kubuntu, namun belakangan ini muncul distro distro baru buatan anak negeri yang
memang disusun untuk kebutuhan paket Warung Internet seperti Waroeng IGOS (fedora
base), PC Linux (knoppix base), Pinux (redhat base) dan Solite Linux (kanotix base).
Pemilihan distro ini memang sangat mempengaruhi kebutuhan hardware, atau sebaliknya
pemilihan distro tergantung pada hardware yang sudah dimiliki.
Dari hasil review penulis distro besar seperti Mandrake, OpenSuse dan Fedora Core sangat
cocok untuk hardware dengan spesifikasi setara Pentium VI dengan RAM 512.
Sedangkan Ubuntu / Kubuntu berada pada posisi pertengahan yaitu Pentium III 800 dengan
RAM 256.
Untuk Knoppix, Pinux dan Solite bisa digunakan pada PII dengan RAM 128192.
Sedangkan untuk spesifikasi komputer dibawah itu bisa menggunakan distro DSL, xubuntu,
atau puppy linux.
2 Memilih Hardware
Secara umum dari pengalaman yang ada Linux lebih mementingkan faktor memory RAM,
sehingga untuk kenyamanan dibutuhkan memori minimal 256 Mb dengan processor
Celeron 2,3Ghz atau yang setara, walaupun untuk beberapa distro memori 128 Mb sudah
cukup, dengan processor PII 600Mhz. Jika kita memang mempunyai dana yang cukup dan
jangka panjang ada baiknya menggunakan hardware baru, misal Celeron 2,3Ghz, atau
AMD Sempron 2000 dengan memory 512, dengan pertimbangan kenyamanan dan faktor
keterjaminan hardware karena mempunyai garansi. Namun jika memang kita mempunyai
sdm yang kreatif dan tahu seluk beluk hardware pilihan menggunakan PII dengan ram 256
adalah pilihan yang jitu, cerdas dan hemat.
3 Interior
Pilihan bentuk interior merupakan faktor penunjang yang sangat penting dalam membentuk
karakter sebuah warnet bahkan kadang kesalahan dalam menentukan interior dapat
memberikan kesan tidak nyaman bagi pengguna, atau kadang kesalahan tersebut justru
berakibat pada pemiliknya dikarenakan investasi interior terlalu besar dan mewah.
4 Pengkabelan dan Jaringan
Investasi ini terkadang yang dilalaikan oleh para investor warnet, padahal inilah faktor
penting dalam membangun sebuah warnet, tanpa ada instalasi pengkabelan kelistrikan dan
jaringan, maka tentunya komputer – komputer yang ada tidak bisa saling berkomunikasi.
5 Menentukan ISP
Menentukan ISP memang harus dilakukan sebelum kita memutuskan untuk membangun
Warung Internet karena ini menyangkut juga masalah Studi Kelayakan Bisnisnya
serta
hardware apa saja yang dibutuhkan untuk menggunakan sebuah ISP, apakah modem adsl
atau perangkat wireless.
6 Sumber Daya Manusia
Ini juga merupakan investasi yang harus difikirkan karena SDM yang tahu akan selukbeluk
internet dan warnet akan sangat membantu dalam kesuksesan membangun warung internet,
terlebih warnet yang akan kita bangun adalah warnet linux, sehingga paling tidak team
teknis harus bisa dan tahu tentang linux dan sdm lainnya mempunyai kemauan untuk
belajar.
7 Investasi Operasional
Untuk operasional awal sebuah warnet harus didukung dengan dana cadangan paling tidak
2 bulan berjalan dikarenakan pada masa awal tentunya banyak pengeluaran untuk promosi
dan pencarian pasar, modal awal ini sangat penting tetapi tidak mutlak. Investai
operasional lainnya adalah Billing System karena ini merupakan bentuk pengaturan
management internal khususnya masalah keuangan sekaligus memberikan service
kenyamanan bagi pemakai warnet kita.
Secara garis besar yang dibutuhkan untuk mendirikan warnet adalah Personal Komputer
baik untuk yang disewakan (client), maupun server gateway dan server billing multimedia,
Bilik atau meja dan kursi, pengkabelan listrik dan pengkabelan jaringan, hub switch,
printer, scan, heatset dan webcam (optional), billing system, modem adsl atau perangkat
wireless / accesspoint, ups minimal untuk billing dan sever, peralatan kantor, media
komunikasi semacam telepon / sellular serta layanan pendukung lainnya seperti snack dan
minuman ringan.
Insya Alloh bersambung untuk Membangun Warnet Linux (2), Tinjauan dari Sisi Teknis.
Semarang, 09 Oktober 2006
Ainul Hakim
hakim@smartikon.or.id
Lahir di Semarang pada bulan Juli tahun 1978, telah
dikaruniai 1 (hampir 2) anak dari seorang istri. Menamatkan
SMU di SMA Negeri 3 Semarang pada tahun 1996, dan
menamatkan Pendidikan setara D3 di Politeknik Negeri
Semarang (Polines Undip).
Mendalami pengetahuan Komputer secara otodidak sejak
SMA yang berawal dengan perkenalan dengan komputer XT
dengan operating system DOS 6.22.
Saat ini beraktifitas di sebuah Studio Linux dan Internet di
Tembalang Semarang (GrandNet Studio) dan mempunyai
usaha di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan
nama SmartIKON (http://smartikon.or.id).